Hai reader saya yang setia :v //digampar... author balik lagi nih. Lama ga update. Padahal, bentar lagi UN. Bodo amatlah... author ga tahan buat update //ditendang. Okay, author dateng bawa oleh-oleh kok. Riddle ambureguel buatan author sendiri. Yukkss.... langsung aja. Selamat menikmati ^_^
Malam itu, Ibu akan membuat nasi goreng untuk makan malam. Suara dering telepon terdengar dari kamar tengah saat Ibu sedang sibuk mengupas bawang.
"Kira, tolong bantu Ibu mengupas bawang ini. Tinggal sedikit nih, nanggung. Ibu mau angkat teleponnya dulu."
Ah... menyebalkan sekali! Padahal aku sudah berada di zona nyaman di 'istana' ku. Ya.. apa boleh buat. Tak ada bawang, tak ada makan malam. Dengan langkah gontai aku meninggalkan 'istana'-ku juga 'singgasana'-ku yang empuk dan hangat itu menuju dapur. Di atas telenan ada beberapa bawang yang belum dikupas. Segera kuambil pisau untuk mengupas bawang-bawang itu.
"Ibu, ini bawangnya dikupas semua atau gimana!?" teriakku dari dapur.
Hening. Tak ada jawaban dari Ibu. Entahlah, mungkin Ibu sedang sibuk berbicara dengan orang di seberang telepon sana. Ya sudahlah, kukupas saja semua bawang yang tersisa.
Cukup cekatan aku mengupas bawang-bawang itu. Sesekali aku mengucek mataku yang perih terkena percikan kecil air dari bawang itu. Setelah mataku cukup 'sehat', aku kembali fokus ke pekerjaanku. Ugh.. sungguh pekerjaan menyiksa!
Kini tinggal tersisa satu bawang lagi. Yess! Segera saja aku mengupas bawang terakhir itu. Baru beberapa detik setelah aku mengupas bawang itu, mataku terasa terbakar. Perih sekali. Lebih parah dari bawang-bawang sebelumnya. Ini bawang isinya apaan sih!? Kukucek mataku untuk mengurangi perihnya. Tapi tak kunjung berhasil. Berkali-kali aku mengucek mataku dengan sedikit penekanan dan tenaga dalam. Tapi tetap tak berhasil. Malahan mataku bertambah perih saja. Kurasakan sekarang mataku mulai basah oleh air mata. Mungkin. Ughh... Sial! Kenapa perihnya tak kunjung hilang!?
"Kira, bawangnya sudah kamu kupas semu... AAAA!!??" teriakan Ibu dari pintu dapur mengagetkanku.
"OH SEHUUNN!!!" *eh salah
"OH TUHAAANN!!!" Ibu jatuh terduduk.
Aku bingung. Saat aku membuka mataku, barulah aku tersadar. Aku menangis sejadi-jadinya. Aku sangat menyesal mengupas bawang sialan itu malam ini!
-End-
Riddle ini terinspirasi dari kisah nyata author saat disuruh 'Bunda' mengupas bawang. Tapi, nggak sampe kaya gitu ya... :D
Sumpah, rasanya perih banget. Sampe-sampe author rasanya pengin nyiramin es ke mata author *maklum, jarang masak :v
NB : Hayo hayoo.. pecahin kenapa si Kira nangis :D