Kamis, 12 Maret 2015

10 PC Gaming Terbaik tahun 2014

Buat kamu yang suka nge-game, pastinya lebih sering meggunakan komputer kan? Nah kali ini saya post komputer terbaik untuk para gamers. Dari beberapa produk yang ada, setidaknya ada 10 PC gaming terbaik hingga Oktober 2014 ini. Mau tahu? Lanjut ke paragraf di bawah…
  1. iBuypower Revolt A960
Harga: Rp 12 jutaan
iBuypower Revolt A960 AMD A10-6800K) adalah pilihan yang paling tepat bagi Anda yang menjadikan game sebagai prioritas utama. PC di kelas entry-level ini akan jadi sangat sempurna bila didampingi dengan kartu grafis Nvidia Kepler.


  1. Falcon Northwest Fragbox (GeForce GTX 780 SLI)
Harga: Rp 55 jutaan
Tidak ada yang bisa meragukan kemampuan generasi terbaru dari Falcon Northwest Fragbox ini yang didukung oleh prosesor Inter Core i7 generasi keempat bertenaga tinggi yang juga ditambah dengan sepasang kartu grafis terbaru Nvidia GTX 780.


  1.  Falcon Northwest Mach V (Triple Titan)
Harga: Rp 90 jutaan
Tak heran harga komputer desktop tersebut bisa selangit, karena ia membawa tiga buah GPU di dalamnya. Pastinya untuk kinerja sudah tidak ada yang bisa menandingi kejernihan grafisnya, Anda akan serasa tenggelam di dalam game.

  1. Apple iMac 27-inch (Intel Core i5-4670)
Harga: Rp 24 jutaan
Kecepatannya mungkin tak semulus yang Anda harapkan, tapi dengan prosesor quad-coer Intel Core i5 generasi keempat dan grafis Nvidia GeForce GTX 775M Kepler telah meningkatkan ia kembali ke posisi teratas akan dekstop di kelas high-end.


  1. Miangear Vybe
Harga: Rp 12 jutaan
Miangear Vybe memiliki kinerja gaming terbaik di antara PC gaming di kelas entry-level lainnya di pasaran berkat prosesor keempat Intel Core (Haswell) dan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 650 Ti.


  1. Velocity Micro Vector Z25
Harga: Rp 12 jutaan
Ini adalah dekstop midtower dari generasi lama yang memiliki kemampuan untuk mengatasi multimedia dan gaming 3D yang masih dapat diperhitungkan untuk memuaskan hobi gaming Anda.


  1. Acer Predator AG3-605-UR20
Harga: Rp 18 jutaan
Acer Predator AG3-605-UR20 merupakan pilihan pas bagi siapa saja yang menginginkan dekstop gaming yang off-the-shelf. Menggunakan perangkat ini, Anda tak perlu repot-repot membangun sistem gaming sendiri.


  1. Digital Storm Virtue
Harga: Rp 31 jutaan
Membungkus prosesor Intel Core i7 generasi terbaru dan menggabungkan GPU Nvidia yang ampuh, Digital Storm Virtue tergolong single-card PC gaming di kelas mid-range yang patut Anda coba untuk menjalankan game favorit.


  1. Maingear F131 Super Stock (GTX Titan)
Harga: Rp 64 jutaan
Menilik harga komputer ini cukup mahal, Anda pasti akan memakluminya berkat kemampuannya untuk melumat semua sistem game Anda berapapun resolusinya.


  1. V3 Gaming Devastator
Harga: Rp 30 jutaan
Berkat kerja keras dari prosesor Intel Core i5 generasi keempat dan dua buah GPU Nvidia, jenis PC gaming Small Form-Factor (SFF) ini pun dapat bersaing dengan sistem yang lebih tinggi lainnya di pasaran.


Sumber : www.pricearea.com

Special Soup

Ahayy.... Riddle again. Kali ini riddle yang saya buat kelihatan banget hawa psycho.nya. Okay, selamat menikmati ^^ oh ya, krisarnya dong :3

Aku tak suka anak kecil. Sejujurnya, aku benci mereka. Mereka itu bagaikan makhluk pengacau. Mereka selalu mengacau di rumahku. Buku, alat tulis, juga komikku tak luput dari serangan mereka. Mereka selalu datang ke rumahku, walau aku sudah berulang kali mengusir mereka. Hingga, aku sudah tak tahan lagi.

Pagi itu mereka datang kembali. Kali ini aku tak mengusir mereka. Malah, kuajak mereka untuk memasak. Kebetulan aku pun belum membuat sarapan pagi ini. Kugiring mereka ke dapur. Pagi ini aku ingin membuat sup spesial. Pertama, aku memotong daging sebagai bahan utama. Anak-anak kecil itu menangis karena melihat darah yang begitu banyak. "Tak apa, nanti darah itu juga hilang. Jangan nangis, ya ?" ucapku untuk menenangkan salah satu dari mereka. Dan usahaku tak sia-sia. Seiring waktu, tangisan mereka mereda dan akhirnya tak kudengar lagi suara tangis mereka.

Selanjutnya, daging yang telah kupotong tadi kumasukkan ke dalam kuah kaldu yang sebelumnya telah kupersiapkan sejak semalam. Lalu, kurebus daging itu dan tak lupa kumasukkan beberapa bahan tambahan untuk mempersedap rasanya. "Hmm... kurasa, sup buatanku kali ini akan terasa nikmat sekali" pikirku. Dan, taraaahh... tak kurang dari 15 menit sup-ku matang. Kucicipi sup buatanku dengan sepiring nasi hangat. "Wah... nikmatnya sup buatanku ini".

Setelah selesai makan aku kembali lagi ke dapur. "Hmm... sup-ku masih tersisa banyak sekali, bagaimana kalau kuberi kepada tetanggaku saja ya ? Pasti mereka suka." Tanpa pikir panjang, aku pun membagikan sup spesialku kepada tetangga-tetanggaku. Mereka memuji sup buatanku.

"Wah.... enak sekali sup.mu ini. Dagingnya lembut, tak banyak lemaknya. Biasanya, daging sapi akan terasa kenyal dan susah dikunyah kalau direbus. Tapi, daging yang kau masak ini lembut dan mudah dikunyah. Kamu memang hebat dalam hal memasak." Ah, senangnya aku dipuji seperti itu.

"Oh iya, apa kamu melihat anakku ? Dari tadi pagi hingga sekarang mereka belum pulang. Ini sudah waktunya makan siang. Anakku harus merasakan masakanmu yang super sedap ini. Kemana perginya mereka ? Jika mereka tak kunjung pulang, mereka akan kehabisan sup spesialmu ini."

Sayang sekali. Tapi, mereka sudah merasakannya. Bahkan, merekalah yang pertama kali merasakan.

Unique Power


Yeayy... hai guys, balik lagi dengan saya, si tampang psycho :v Kali ini saya post riddle buatan saya sendiri. Masih mengangkat genre yg sama yaitu, horor. Okay, selamat menikmati ^^

Di dekat rumahku, ada seorang pengemis. Dia selalu tidur di depan sebuah toko yang sudah lama tak dipakai. Setelah kuperhatikan, dia punya kebiasaan yang aneh. Setiap orang yang lewat di hadapannya, dia selalu menyebut kata-kata yang aneh.

"Tikus"

Telunjuknya menunjuk pada seorang polisi yang hendak mengusirnya. Apa dia sudah gila dengan mengatai seorang polisi? pikirku.

Suatu ketika, aku lewat dihadapan pengemis itu. Aku berjalan bersama bosku untuk makan siang bersama. Dia kembali mengeluarkan kata aneh dan menunjuk ke arah bosku.

"Babi"

Haha... Bosku memang pantas mendapat kata itu, tawaku dalam hati.

Malam itu, aku berjalan dengan kekasihku. Aku mengajaknya untuk makan malam di sebuah restoran. Otomatis, kami melewati toko itu lagi. Pengemis itu kembali berulah.

"Manusia" tunjuk pengemis itu pada kekasihku.

Tentu saja. Dia itu manusia. Setiap orang tentu tahu kalau kekasihku itu manusia.

Kebiasaan pengemis itu terus berlangsung hingga berhari-hari lamanya. Dia terus mengatai setiap orang yang lewat.

"Sapi" pada ibu-ibu gendut yang membawa banyak belanjaan.

"Pisang" pada seorang anak kecil.

Hingga suatu pagi, karena rasa penasaranku yang sudah mencapai puncaknya, akupun bertanya pada pengemis itu. Kudekati dia.

"Pak, kenapa bapak mengatai setiap orang yang lewat? Kenapa bapak melakukan hal itu?" tanyaku.

"Oh.. begini, nak. Saya sebenarnya mempunyai kekuatan yang unik. Saya bisa menebak makanan apa yang terakhir kali dimakan oleh seseorang." jawabnya.

Sungguh, jawabannya tadi membuatku terkejut. Untuk memastikan apa yang dikatakannya itu benar, aku pun bertanya lagi padanya.
"Kalau begitu, bapak tahu makanan apa yang terakhir saya makan?"

"Roti"

Jawaban pengemis itu tepat sekali. Roti memang makanan yang terakhir aku makan saat sarapan tadi. Benar-benar kekuatan yang tidak berguna dari semua kekuatan yang ku ketahui selama ini.

Teke-Teke


 Yoshh.... kali ini saya post cerita serem (lagi). Kenapa saya post cerita serem? Karena kata temen saya, tampang saya itu cocok jadi psycho :v Enggak-enggak.. bercanda :v Okay guys, selamat menikmati ^^


Kisah ini terjadi di Jepang. Alkisah di tengah salju yang tengah turun, dua orang masinis menjalankan sebuah lokomotif ke stasiun kereta terdekat. Saat mereka tiba di bawah suatu jembatan di daerah yang cukup terpencil, tiba-tiba saja ...

“Braaak ...”

“Kreeek...”

Dua masinis itu melihat sesosok bayangan jatuh tepat di depan mereka. Kedua masinis ini cukup berpengalaman untuk merasakan bahwa kereta yang mereka kendalikan telah menggilas sesuatu.

Sang masinis berusaha keras menghentikan keretanya dan lokomotif itu berhenti kira-kira beberapa ratus meter dari tempat kejadian.

Salah satu masinis memutuskan turun untuk memastikan apa yang telah terjadi. Ia berjalan susah payah di atas gumpalan salju dan tepat di bawah jembatan yang tadi mereka lewati, ia menemukan sesuatu yang mengerikan.

Terdapat tubuh seorang wanita di tengah rel.

Tubuhnya terpotong menjadi dua karena terlindas kereta.

Satu bagian adalah bagian atas tubuh wanita itu, mulai darikepala hingga ke pinggang. Bagian satunya adalah bagian pinggang hingga kaki wanita itu.

Ia tak bisa melihat wajah wanita itu karena wajahnya tertutup oleh rambut hitam panjangnya. Darah wanita itu membasahi salju yang berada di bawahnya.

Warna merah itu mengingatkan masinis itu akan es serut dengan sirup merah yang biasa ia makan saat kecil.

Sang masinis buru-buru menghapus pikiran mengerikan itu dan segera kembali pada temannya.

“Ada apa?” tanya sang masinis satunya saat melihat temannya kembali.

“Ada...ada wanita tertabrak. Kondisinya sangat mengerikan. Kemungkinan ia melompat dari atas jembatan. Aku akan memanggil bantuan ke pos polisi terdekat. Kau tetap di sini ya?”

Pada zaman itu, komunikasi belumlah secanggih sekarang. Apalagi saat itu cuaca sedang buruk.

Sang masinis tadi akhirnya meninggalkan temannya untuk mencari bantuan.

Sang masinis satunya dengan sabar menunggu di dalam lokomotif. Ia tahu tak ada jadwal kereta melewati daerah itu, jadi ia tenang saja meletakkan lokomotifnya di situ. Selain itu, lokasi ini amat terpencil. Bahkan tak ada satupun rumah di sana.

Hujan salju telah berhenti, meninggalkan tumpukan salju yang tebal di luar. Hanya ada lampu-lampu jalan dari tiang listrik yang menemani lokomotif itu di tengah kegelapan malam.

Beberapa saat berlalu dan sang masinis mulai mendengar suara di luar lokomotif.

“Sreeeek...sreeeek...”

Terdengar seperti suara sesuatu tengah diseret.

“Soichi?’ masinis itu memanggil nama temannya tadi. Namun mana mungkin ia kembali secepat itu.

Masinis itu mendekat pintu.

“Halo, ada orang di situ?”

Tiba-tiba pintu lokomotif terbuka,

“Braaaaaak!!!”

Diikuti jeritan masinis itu di tengah kegelapan malam.

***

Beberapa jam kemudian barulah sang masinis kembali bersama sejumlah polisi. Mereka harus melewati jalanan yang penuh dengan tumpukan salju sehingga perlu waktu lama untuk kembali.

Namun begitu sampai di TKP, masinis itu ngeri melihat hanya satu bagian tubuh saja yang terlihat di situ.

Hanya ada bagian bawah wanita itu, sementara bagian atasnya lenyap.

Masih ada ceceran darah di situ dan bekas seretan.

Apa ada yang memindahkan tubuh wanita itu, pikir sang masinis. Namun mana mungkin? Apa tujuannya?

Sang masinis dan para polisi pun menuju lokomotif yang ia tinggalkan tadi.

“Sato!” panggil sang masinis.

Ia heran melihat pintu lokomotif terbuka.

Ia masuk dan tak melihat siapapun di dalam lokomotif, hanya ada tumpukan salju yang masuk melalui pintu yang terbuka.

Masinis itu sangat sangat heran. Temannya adalah orang yang sangat bertanggung jawab. Mana mungkin ia meninggalkan lokomotif ini begitu saja saat ia diminta menjaganya?

Soichi dan polisi lainnya mencari-cari sang masinis satunya. Namun sepertinya ia seperti lenyap ditelan malam.

Tak ada jejak di tanah. Semua jejak sudah tertimbun oleh salju yang kembali turun.

Beberapa jam mereka mencari namun tak ada hasil.

Saat sang masinis mulai putus asa, ia mendongak ke atas.

Napasnya seakan terhenti.

Dengan ketakutan ia menunjuk ke atas. Para polisi pun ikut memandang ke atas.

Mereka semua ketakutan melihat pemandangan yang tersaji di hadapan mereka. Bahkan pengalaman para polisi itu selama puluhan tahun menangani kasus kejahatan seperti tak ada apa-apanya. Mereka belum pernah melihat sesuatu semengerikan ini.

Di atas tiang listrik, tubuh sang masinis sudah kaku karena membeku.

Wajahnya tampak ketakutan setengah mati. Entah apa yang telah membunuhnya, suhu yang di bawah nol ataukah rasa takutnya.

Sementara di pinggang sang masinis melingkar bagian tubuh wanita yang tertabrak itu.

Bagian pinggang ke atas, memeluk erat sang masinis yang telah tewas.

Jumat, 06 Maret 2015

PIZZA

Yoo... Kali ini saya akan post cerita yang agak serem. Selamat menikmati ^^

Seorang pria mengalami kecelakaan mobil. Kakinya patah dan ia harus beristirahat beberapa hari di dalam rumah hingga kondisinya pulih. Pria itu tinggal di apartemen bersama istrinya. Sayangnya istrinya harus bekerja sehingga tak bisa merawat pria itu. Beberapa hari pertama, pria itu merasa senang karena bisa tinggal di rumah seharian. Namun lama-kelamaan ia merasa bosan.

Suatu hari saat menyalakan televisi, ia mendengar suara anak-anak berlari di lantai atasnya. Ia berpikir ini aneh, sebab jam segini harusnya anak-anak belum pulang dari sekolah. Esoknya, ia juga mendengar suara anak bermain dari lantai atas.

Si pria merasa lapar dan memesan dua kotak pizza melalui layanan pesan antar. Ia merasa sudah kenyang setelah memakan sekotak pizza dan merasa tak sanggup menghabiskan satu kotak pizza lagi. Jika ia menunggu istrinya pulang, mungkin pizza itu rasanya sudah tak enak lagi.

Akhirnya ia memutuskan untuk berbuat baik dengan memberikan pizza itu pada keluarga yang tinggal di atasnya. Bukannya ada anak-anak tinggal di atasnya? Mereka pasti senang dengan pizza gratis.

Dengan kesusahan iapun keluar dari kamar dan naik dengan lift.

“Ouch...ouch...” sesekali ia mengerang karena kakinya belum sembuh benar ketika berjalan menuju kamar di lantai atasnya itu.

“Ting tong.” ia menekan bel, namun tidak terdengar jawaban.

Ia kembali menekan bel dan terdengar suara dari dalam pintu.

“Siapa?” terdengar suara wanita dari balik pintu.

“Saya tetangga yang tinggal satu lantai di bawah anda.”

Pintu dibuka, namun hanya sedikit. Dari sela pintu, terlihat wajah seorang wanita separuh baya. Namun kamar itu sangat gelap sehingga yang bisa ia lihat hanya kepala wanita itu.

“Ada apa?”

“Anda mau pizza? Saya tadi memesannya namun tidak habis. Mungkin anda mau?”

“Tidak, terima kasih.” Jawab wanita itu tanpa ekspresi.

“Ehm, mungkin anak-anak anda mau?”

Tiba-tiba terlihat kepala seorang anak laki-laki dan anak perempuan di bawahnya. Mereka pasti anak-anak yang kerap ia dengar suaranya saat bermain.

Ketiga wajah itu menatapnya, berbaris membentuk satu lajur dari atas ke bawah.

“Baiklah, kami mau.”

Wanita itu menerima pizza itu dan pintu itupun dibanting, tertutup.

Pria itu berbalik, namun entah kenapa ia merasa ada yang aneh.

Seluruh bulu kuduknya terasa mengigil.

Wajah ketiga orang itu terpatri dalam ingatannya.

Ia mengambil langkah cepat, tanpa peduli rasa sakit di kakinya, untuk segera menuju lift.

Ketiga wajah mereka membentuk garis, pikirnya.

Ia menekan tombol lift dan menunggunya untuk datang.

Membentuk garis vertikal, dari atas ke bawah. Satu wajah di atas wajah yang lain.

Ia menekan tombol lift kembali, namun lift itu tak kunjung datang.

Ada yang aneh dengan wajah mereka.

Lift itu terlalu lama. Pria itu memutuskan menggunakan tangga.

Wajah tampak berbaris, satu di atas yang lain ... itu mustahil!

Ia melupakan rasa sakit di kakinya ketika ia menapaki tangga dengan langkah panik.

Pria itu mulai menyadari apa yang salah dengan keluarga itu.

Hanya ada kepala, tanpa badan ....

Sesampainya di kamar, ia langsung menelepon polisi.

Polisi datang beberapa saat kemudian, walaupun laporan pria itu tampak gila. Mereka memeriksa kamar di bawah kamar pria itu dan menemukan sesuatu yang mengerikan.

Tubuh wanita dan kedua anaknya itu ditemukan di bak kamar mandi.

Kepala mereka terpenggal.

Mereka juga menemukan suami wanita itu bersembunyi di dalam lemari pakaian. Ia mengatakan bahwa ia sudah memenggal kepala istri dan anak-anaknya dengan gergaji. Namun ia bersumpah istri dan kedua anak-anaknya masih hidup.

Polisi berkesimpulan pria itu menjadi gila dan membunuh keluarganya.

Namun polisi menemukan ada sesuatu yang aneh di kamar itu.

Di meja dapur tergeletak sebuah kotak pizza.

Ketika dibuka, isinya sudah tidak utuh lagi.

Ada bekas gigitan-gigitan kecil di pizza itu, seolah-olah ada anak-anak kecil yang memakannya.

Source: Creepypasta @LINE