Ahayy.... Riddle again. Kali ini riddle yang saya buat kelihatan banget hawa psycho.nya. Okay, selamat menikmati ^^ oh ya, krisarnya dong :3
Aku tak suka anak kecil. Sejujurnya, aku benci mereka. Mereka itu bagaikan makhluk pengacau. Mereka selalu mengacau di rumahku. Buku, alat tulis, juga komikku tak luput dari serangan mereka. Mereka selalu datang ke rumahku, walau aku sudah berulang kali mengusir mereka. Hingga, aku sudah tak tahan lagi.
Pagi itu mereka datang kembali. Kali ini aku tak mengusir mereka. Malah, kuajak mereka untuk memasak. Kebetulan aku pun belum membuat sarapan pagi ini. Kugiring mereka ke dapur. Pagi ini aku ingin membuat sup spesial. Pertama, aku memotong daging sebagai bahan utama. Anak-anak kecil itu menangis karena melihat darah yang begitu banyak. "Tak apa, nanti darah itu juga hilang. Jangan nangis, ya ?" ucapku untuk menenangkan salah satu dari mereka. Dan usahaku tak sia-sia. Seiring waktu, tangisan mereka mereda dan akhirnya tak kudengar lagi suara tangis mereka.
Selanjutnya, daging yang telah kupotong tadi kumasukkan ke dalam kuah kaldu yang sebelumnya telah kupersiapkan sejak semalam. Lalu, kurebus daging itu dan tak lupa kumasukkan beberapa bahan tambahan untuk mempersedap rasanya. "Hmm... kurasa, sup buatanku kali ini akan terasa nikmat sekali" pikirku. Dan, taraaahh... tak kurang dari 15 menit sup-ku matang. Kucicipi sup buatanku dengan sepiring nasi hangat. "Wah... nikmatnya sup buatanku ini".
Setelah selesai makan aku kembali lagi ke dapur. "Hmm... sup-ku masih tersisa banyak sekali, bagaimana kalau kuberi kepada tetanggaku saja ya ? Pasti mereka suka." Tanpa pikir panjang, aku pun membagikan sup spesialku kepada tetangga-tetanggaku. Mereka memuji sup buatanku.
"Wah.... enak sekali sup.mu ini. Dagingnya lembut, tak banyak lemaknya. Biasanya, daging sapi akan terasa kenyal dan susah dikunyah kalau direbus. Tapi, daging yang kau masak ini lembut dan mudah dikunyah. Kamu memang hebat dalam hal memasak." Ah, senangnya aku dipuji seperti itu.
"Oh iya, apa kamu melihat anakku ? Dari tadi pagi hingga sekarang mereka belum pulang. Ini sudah waktunya makan siang. Anakku harus merasakan masakanmu yang super sedap ini. Kemana perginya mereka ? Jika mereka tak kunjung pulang, mereka akan kehabisan sup spesialmu ini."
Sayang sekali. Tapi, mereka sudah merasakannya. Bahkan, merekalah yang pertama kali merasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar